- Mampukah wanita Bali mempertahankan adat istiadatnya beriringan dengan kemajuan teknologi ?
- Mampukah wanita Bali bersaing di dalam era globalisasi tetapi tanpa meninggalkan adat istiadat Bali ?
Sedangkan kita tahu di era globalisasi ini sangat menyita waktu, sedangkan untuk mempertahankan adat Bali khususnya kaum perempuan juga sangat memerlukan dan menyita waktu.
Mari kita urun rembug disini pendapat anda semua sangat membantu.
Hai Semudir..
ReplyDeleteSalam kenal ya, saya Desy Apriliani.
Saat ini saya tinggal di Denpasar, bekerja di sebuah Universitas terkemuka di Denpasar (dan Bali mungkin). saya sudah tinggal di Kota ini selama kurang lebih 10 tahun walaupun baru bekerja dlm kurun waktu tdk lebih dari 4 tahun. ya..karena sebelumnya sy gunakan untuk sekolah.
Globalisasi adalah tentang act locally think globally. jadi ga perlu ke luar negeri berjemaah untuk bisa dikatakan menyukseskan globalisasi toh. malah dengan secara tidak sengaja mempertahankan kebiasaan menyatukan tangan saat bertemu orang baru, membiasakan untuk memberi senyum pada staff di kantor, tidak bergosip berlebihan adalah cara kita mempertahankan indigenous kita di tengah derap jaman.
Yang pasti kehidupan pasti harus dijalani. membuatnya tetap seimbang itu yg menjadi PR. istiadat pada dasarnya adalah lagi2 yg mengatur antara manusia dlm koloninya. jk dlm dunia yg bergerak itu semua bs disederhanakan (dlm cara berpikir sekaligus bertindak ya), sy yakin tdk ada yg kalah atau tertinggal di papan start.
jadi...mari terus berkarya sembari terus cintai diri kita dan sekitar kita. niscaya santih santih santih.
Terus tebarkan semangat mencintai bangsa ini, karena sesungguhnya kita kaya, dan itu tidak dimana2 krn semua itu ada di sekitar kita :)
salam hangat,
Desy
Terima kasih komennya Des Semoga bermanfaat bagi semua yang membaca terutama wanita BALI. Maju terus tapi jangan lupa memperthankan adat istiadat sebagai wanita Bali.
ReplyDelete